Pada penerapan New Normal saat ini, masyarakat mulai merencanakan liburan seaman mungkin. Aktivitas di luar ruangan menjadi solusi alternatif yang digemari oleh masyarakat. Kegiatan ini membuat kita tidak perlu bertemu dengan banyak orang. Lalu, jenis kegiatan apa yang aman dilakukan di masa New Normal? Glamorous Camping bisa jadi jawabannya.
Beda dengan konsep berkemah biasa, glamping menghadirkan sensasi dan fasilitas yang berbeda bagi para penikmatnya. Biasanya tren camping identik dengan liburan di alam terbuka, dan tidur di kemah yang dikelilingi oleh api unggun. Sesuai dengan namanya, glamping menawarkan segala kemewahan penginapan tanpa menghilangkan sensasi berkemah.
Konsep glamping menjadi solusi untuk masyarakat yang ingin mengatasi rasa jenuh dan dekat dengan alam tanpa merusaknya. Kita tidak perlu direpotkan lagi dengan segala peralatan dan berbagai kebutuhan di alam bebas. Sehingga, waktu bisa dipergunakan dengan baik untuk bersantai maupun menikmati alam bersama keluarga.
Ketika akan mencoba glamping, perbedaan harga, waktu, dan fasilitas yang dihadirkan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Biaya yang dikeluarkan untuk glamping biasanya lebih mahal dibandingkan dengan camping biasa, tergantung dari standar dan fasilitas yang disediakan oleh penyedia tempat. Oleh karena itu, dalam memilih tempat glamping harus sesuai dengan kebutuhan dan budget yang kita punya.
Banyak pengunjung yang menganggap Glamping lebih aman dibandingkan dengan camping pada umumnya. Tenda didesain senyaman mungkin menyerupai penginapan berbintang. Tenda untuk glamping biasanya berbentuk rumah portable dilengkapi tempat tidur, kursi, perabotan hingga kamar mandi. Sehingga, kita tidak dikhawatirkan lagi akan masalah hewan buas dan keamanan fasilitas, seperti kamar mandi. Berbeda dengan camping biasa yang mengharuskan untuk mandi di sungai secara langsung.
Di tengah pandemi saat ini, beberapa tempat glamping sudah menerapkan protokol kesehatan untuk membuka kembali tempatnya sebagai objek wisata. Seperti pada Pallatina Glamping di Sleman, Yogyakarta. Pengelola kawasan ini mulai menerapkan sejumlah protokol kesehatan. Antara lain dengan pemeriksaa suhu tubuh, penyediaan wastafel untuk cuci tangan di beberapa titik, serta handsanitizer. Kru yang bertugas di lapangan juga menggunakan face shield, masker, dan sarung tangan.
Ditambah lagi di tempat glamping ini, setiap tenda yang hendak dipakai akan disemprot dengan disinfektan ruangan. Jarak antar tenda pun sekitar dua meter sudah diatur. Sehingga, tenda dapat dipastikan berjarak antara satu dengan lainnya. Setiap tamu yang datang juga dibatasi maksimal hanya lima tenda per harinya untuk menginap.
Selain itu, ada juga De Loano Glamping yang terletak di Purworejo, Jawa Tengah yang juga sudah menerapkan protokol kesehatan untuk kembali membuka tempat wisata tersebut. Tenda-tenda penginapan rutin disemprot dengan disinfektan dan cairan khusus. Penyemprotan pun dilakukan dengan dua sesi dengan disinfektan dan pengapasan. Pengelola glamping juga menyediakan sarana cuci tangan dan setiap sudut diberi penanda physical distancing.
Ada juga Lakeside Glamping yang terletak di Rancabali, Bandung sudah kembali beroperasi sejak tanggal 13 Juni 2020 lalu. Glamping ini dibuka sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Mulai dari kendaraan yang disemprot disinfektan hingga pengunjung yang dicek menggunakan thermo gun. Oleh karena itu, pengunjung yang akan memilih gampling sebagai tempat berlibur di era pandemi saat ini tidak perlu khawatir. Hal terpenting ketika berlibur, yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan.
Nah apakah Komunikan sudah berencana untuk liburan dalam waktu dekat? Semoga artikel ini bisa memberikan ide liburan baru kamu ya.
Penulis : Khansa
Editor : Naurissa Biasini
コメント