top of page
  • Writer's picturekompressupj

GUNAKAN YOUTUBE UNTUK ALIHKAN ANAK DARI KETERGANTUNGAN GAME


Ditulis oleh: Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya



Banyak hal yang bisa dilakukan dengan handphone yang juga dikenal sebagai smartphone. Dari mendapatkan informasi dari google, mendapatkan berita dari media massa online, mendapatkan edukasi melalui tutorial yang tersedia secara online hingga mendapatkan hiburan dalam bentuk video yang didapatkan melalui media sosial Youtube.


Anak-anak juga tidak lepas dari alat komunikasi handphone. Orang tua dapat memonitor perkembangan dan perilaku anaknya melalui handphone. Namun, seringkali anak-anak lebih banyak meluangkan waktunya bermain meggunakan handphone. Anak-anak banyak yang menggunakan handphone untuk bermain game baik secara pribadi maupun bersama-sama secara offline dan online. Usaha untuk mengurangi waktu bermain anak banyak dilakukan orang tua, namun kebanyakan tidak berhasil. Sifat anak-anak yang memang membutuhkan waktu bermain untuk bersosialisasi dengan teman-temannya menjadi kendala orang tua dalam mengurangi waktu bermain game.


Perlu kesadaran orang tua terhadap karakter anak-anak yang membutuhkan waktu bermain. Usaha mengurangi waktu bermain game perlu dirubah menjadi diarahkan dalam bermain game agar lebih produktif namun secara pelan-pelan mengarahkan anak meningkatkan porsi belajarnya daripada bermain game. Dalam mengarahkan anak-anaknya, salah satu orang tua ada yang membuatkan cannel Youtube untuk anaknya yang isinya permainan game anaknya. Atau ada orang tua yang menyediakan playlist game di Youtube untuk menampung permainan game anaknya.


Ada manfaat lain dalam mengarahkan anaknya dengan memanfaatkan Youtube, yaitu potensi income yang didapatkan jika sudah dapat izin monetisasi oleh Youtube. Namun bukan itu yang diharapkan orang tua dalam mengarahkan anaknya. Tujuan utamanya memberikan kesadaran ke anaknya untuk efektif dan efisien memanfaatkan waktu yang ada untuk bermain dan belajar. Syukur-syukur kegiatan anaknya bisa lebih produktif dengan tujuan utamanya yang dapat tercapai.


Ada beberapa cara mengembangkan channel Youtube yang bisa ditempuh oleh orang tua, yaitu:


1. Secara rutin membuat konten dan mengupload ke Youtube.

Langkah ini adalah roh dari channel Youtube. Agar konten mendapatkan viewer banyak maka perlu strategi yang harus ditempuh. Strategi ini meliputi pembuatan nama channel yang ramah SEO atau gampang di temukan di google. Yang kedua adalah melakukan pengaturan channel agar mudah ditemukan di google. Pengaturan ini meliputi basic info, advance setting maupun pengaturan-pengaturan lainnya saat upload konten.


2. Tentukan niche/tema utama konten yang akan dibuat

Tema utama ini berpengaruh besar bagi keberhasilan pengembangan konten Youtube. Bagi pemula yang biasa membuat konten sendirian, niche tentunya akan sangat menentukan. Bisa juga pembuatan konten dilakukan bersama-sama dengan beberapa orang yang memiliki passion yang sama dalam membuat konten.


Namun tidak tertutup kemungkinan channel Youtube terdiri dari beberapa tema seperti yang dilakukan dalam channel Youtube dengan alamat https://www.youtube.com/channel/UCCEGThC-ohSnnXv8ChrkF7A di mana terdapat playlist game yang isinya permainan game anak-anak, ada playlist lagu untuk menampung hobby menyanyi anggota keluarga, dan ada konten edukasi yang dijadikan sarana mendukung kerja orang tuanya. Hasilnya lumayan untuk pemula dalam 2-3 bulan sudah diterima monetize dengan subscriber 2000an.


3. Lakukan promosi channel Youtube

Langkah ini diperlukan bila ingin segera mendapatkan hasil dari Youtube. Namun bila channel Youtube hanya digunakan untuk mengarahkan anak agar secara pelan-pelan mengurangi waktu bermainnya dan mengalihakan waktunya untuk belajar, maka promosi channel Youtube bisa diabaikan.


Namun bila ingin berpromosi cara yang dilakukan salah satunya adalah dengan mempromosikan konten di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya. Selain di media sosial juga bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan orang lain yang sama-sama memiliki channel untuk saling subscribe dan tonton konten Youtube nya atau dikenal juga dengan sub for sub. Namun harus diingat dalam menjalani sub for sub harus berpedoman pada aturan Youtube agar terhindar dari spam.


Ketiga langkah tadi adalah ringkasan dari langkah-langkah yang harus ditempuh oleh youtuber yang sukses. Namun karena adanya potensi memanfaatkan channel Youtube untuk

mengarahkan anak agar kedepan semakin berkurang jam bermain dan menambah jam belajar maka 3 langkah tadi sudah cukup. Dengan memanfaatkan channel Youtube orang tua semakin dekat dengan anaknya, dan anaknya tidak merasa dilarang bermain game dengan handphone. Kadangkala dalam kondisi tertentu orang tua malah menyuruh anaknya bermain game sehingga anaknya bahagia.


Untuk melihat contoh pemanfaatan channel youtube dalam mengarahkan anak bisa dilihat di https://www.youtube.com/channel/UCCEGThC-ohSnnXv8ChrkF7A dan jangan lupa like, subscribe dan share agar materi ini lebih bermanfaat bagi orang banyak. (Editor: NB)



25 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page