ditulis oleh Naurissa Biasini, Pratika Riris Putrianti, dan Rizka Arbaningrum
Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi dan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pembangunan Jaya
Jabodetabek merupakan salah satu wilayah langganan banjir di Indonesia. Setiap musim hujan, banjir menjadi hal yang seakan-akan biasa terjadi dan dimaklumi. Padahal banjir selalu membawa kerugian materil yang tidak kecil. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan pembangunan di perkotaan dan bertambahnya jumlah penduduk memberikan dampak terhadap permasalahan drainase seperti banyaknya genangan air dan banjir. Alih fungsi lahan dari perkebunan menjadi pemukiman menjadikan semakin kecilnya daerah terbuka hijau (RTH) untuk peresapan air karena semakin besarnya daerah yang diperkeras seperti aspal, beton atau paving.
Upaya pembangunan sumur resapan air hujan merupakan teknik konservasi air yang pada hakekatnya adalah upaya manusia dalam mempertahankan, meningkatkan, dan mengembangkan daya guna air sesuai dengan peruntukannya. Sumur resapan pada umumnya berfungsi untuk menampung air hujan yang jatuh ke bumi, baik melalui atap bangunan, halaman maupun jalan kemudian memasukkannya kembali ke dalam tanah. Pemilihan alternatif sumur resapan didasarkan atas pertimbangan bahwa pembuatan konstruksi sumur resapan tidak memerlukan biaya yang besar, tidak memerlukan lahan yang luas dan bentuk konstruksi sumur resapan cukup sederhana.
Salah satu alternatif dalam mengurangi resiko banjir adalah dengan menggunakan sumur resapan Magnatank. Magnatank adalah tanki modul berkekuatan tinggi yang digun akan sebagai bagian dari sistim manajemen tata-kelola air hujan. Dibuat dari material polipropilena daur-ulang (polypropylene recycled) sehingga sangat ramah lingkungan. Walaupun terbuat dari bahan polimer (plastik), namun secara struktur, tanki Magnatank sangat kuat karena memiliki kekuatan tekan hancur (ultimate compressive strengh) sangat tinggi yaitu mencapai 40 ton/m2, sehingga memungkinkan untuk digunakan di bawah jalan raya, tempat parkir dan sebagainya.
Proses pemasangan Magnatank juga terbilang mudah, sehingga Magnatank dapat menjadi alternatif sumur resapan yang dapat digunakan oleh siapapun. Hal ini telah diterapkan oleh para dosen Universitas Pembangunan Jaya, yang telah membantu salah satu perumahan di wilayah Pamulang dalam penanggulangan banjir menggunakan Magnatank sebagai bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Selain proses yang mudah, penggunaan Magnatank juga terbilang cukup murah. Pada saat proses pemasangan di tahun 2023 ini, biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 4 juta untuk pemasangan di satu lokasi. Jika biaya tersebut dibagi rata untuk beberapa rumah tangga dalam sebuah rukun tetangga, tentu tidak memberatkan jika dibandingkan dengan resiko banjir yang lebih besar lagi.
Comments